Untuk memahami apa itu evolusi perangkat lunak, mungkin lebih baik dijelaskan dengan ilustrasi. Misalnya Anda mengembangkan perangkat lunak X dan sudah sukses (sudah di-instal di user dan sudah bisa dioperasikan). Nah, apakah perjalanan pengembangan X telah sampai di sini saja?
Ngga.
Suatu saat ternyata ditemukan bug atau failure di sistem X dan ditemukan pada saat sudah jalan. Sebagai pengembang, kita harus bertanggung jawab untuk memperbaiki/ngoding ulang jika diperlukan. Nah, kegiatan semacam inilah yang dinamakan evolusi perangkat lunak.
Tentu saja faktor-faktor pendorong evolusi perangkat lunak bukan itu saja. Ada faktor internal (bug, fault, ingin tambah fitur, memberbaiki fitur, dsb) dan eksternal (perkembangan teknologi, persaingan bisnis, dsb) yang bisa menyebabkan terjadinya evolusi.
Oleh karena inilah dikenal istilah versi dalam perangkat lunak, misalnya X versi 1.0.1 lalu ada X versi 1.0.5 dan sebagainya yang menandakan bahwa perangkat lunak tersebut telah melalui proses evolusi yang menyebabkan adanya perbedaan fitur dan/atau hal-hal lain yang ada di versi masing-masing.
Kuliah ini bisa dikatakan hampir mirip dengan RPL, APS, Verval, dkk.
Materi-materinya ada teori tentang evolusi perangkat lunak, maintenance, debugging, code smells, cara memahami code, refactoring, code clone, software repositories, dsb.
Kemarin kelas saya ada beberapa tugas, beberapa kuis, beserta UTS dan UAS tulis. Terus tidak lupa ada Final Project di akhir semester dimana tiap kelompok wajib mengulas tentang salah satu software:
- Code clone detection
- Software repository management
- Bad smell detection
Sekian mudah-mudahan bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar